Sabtu, 30 Oktober 2010

Pimpinan DPR Terpecah Soal Kunker




Jakarta (Bali Post) -

Jajaran pimpinan DPR berbeda pendapat mengenai perlu atau tidaknya pelaksanaan kunjungan kerja dan studi banding ke luar negeri pascarentetan bencana di Tanah Air. Wakil Ketua DPR Anis Matta menilai tidak perlu ada penundaan atau moratorium kunjungan kerja ke luar negeri karena bencana. Menurutnya, empati kepada korban bisa melalui saluran lain. ”Kita semua ikut prihatin dengan bencana ini. Tetapi, melakukan ekspresi empati bisa langsung kepada korban,” kata Anis, Jumat (29/10) kemarin.


Ia berpendapat tidak perlu sampai melakukan penundaan kunjungan kerja ke luar negeri, termasuk usulan moratorium dana kunker. ”Saya kira kami sudah menunjukkan solidaritas. Tetapi kami perlu menjaga proporsionalitas. Kritikan ada benarnya dan kami sudah jawab melalui partai masing-masing turun ke lapangan,” kilahnya.


Pendapat berbeda dikemukakan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, yang mengatakan bahwa sebaiknya seluruh alat kelengkapan DPR baik Komisi, badan, maupun pansus menunda rencana kunker ke luar negeri. Sudah ada komunikasi dengan Ketua Baleg dan Komisi II untuk menunda kunker dan studi banding. Awalnya sebagian anggota keberatan karena sudah terjadwal dan dananya sudah dianggarkan. Namun, akhirnya dapat dibatalkan. Priyo berharap seruan pimpinan DPR untuk menunda kunker diindahkan para anggota Dewan, sehingga DPR bisa fokus membantu rakyat yang terkena bencana serta mengawasi jalannya tanggap darurat dari pemerintah.


Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang juga Sekjen DPP PAN menyatakan, DPP PAN memutuskan melarang seluruh anggota Fraksi PAN untuk melakukan kunjungan kerja dan studi banding ke luar negeri, baik di tingkat pusat (DPR) maupun daerah (DPRD), sesuai rapat harian Kamis (28/10) malam dan arahan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. ”Ini sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral serta keprihatinan atas banyaknya bencana yang melanda Indonesia,” ujarnya.


Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap mengungkapkan bahwa pihaknya telah menunda kunjungan ke Cina, 1 November mendatang. Menurutnya, pembatalan itu untuk menunjukkan empati pada korban bencana, mulai banjir bandang Wasior, erupsi Merapi, dan tsunami Mentawai. ”Tetapi, kunjungan ke India belum diputuskan karena berangkatnya tanggal 8 November mendatang,” kilahnya. (kmb4)




Think sudah mulai kelihatan, mana yang wakil rakyat, mana yang wakil partai, dan mana yang wakilnya nafsu pribadi Mad






Blog Archive