– Setelah sukses menggondol sebiji poin dari kandang Persela Lamongan, kini Arema FC bersiap menatap pertandingan yang lebih sulit. Yakni menantang tuan rumah Deltras Sidoarjo di Gelora Delta.
Melihat grafik permainan Deltras menghadapi Persema, Singo Edan nampaknya tak kesulitan mendapatkan angka di Gelora Delta.
Namun Arema mungkin harus belajar dari pengalaman saudara tua Persema soal bagaimana rasanya bertanding di kandang Deltras.
Persema mengklaim wasit sangat berpihak pada tuan rumah dengan adanya sejumlah keputusan kontroversial. Selain memberikan tendangan pinalti, wasit juga menghentikan pertandingan saat Persema berpeluang mencetal gol untuk menyamakan kedudukan.
Kendati faktor non kontroversi cukup menakutkan, Arema mencoba untuk berpikir positif.
"Kita mencoba tak berpikir negatif. Arema berkonsentrasi pada strategi yang dijalankan pelatih. Kalau kita sibuk memikirkan faktor itu, pemain tak akan fokus," cetus Media Officer Arema Sudarmaji.
Merekam laga menghadapi Persela, centre back Leonard Tupamahu gemar mengumbar tackling ke pemain lawan. Situasi ini sangat berbahaya diterapkan di kandang Deltras, karena walaupun pelanggaran di luar kontak enambelas, tuan rumah mempunyai eksekutor handal.
Marcio Souza bisa menjadi ancaman jika Arema melakukan pelanggaran di sekitar kotak enambelas. Itu belum termasuk kemungkinan mendapakan kartu kuning atau kartu merah. Di kandang Persela saja Leonard sudah mendapat peringatan terakhir dari wasit.
Satu yang menjadi perhatian tim berlogo kepala Singa adalah tampil dengan hati-hati, tanpa mengubah karakter permainan.
"Memang butuh kehati-hatian. Deltras mempunyai potensi bagus soal eksekusi bola mati," Sudarmaji mengakui.
Sementara, Arema sendiri tetap memilih stay di Sidoarjo untuk menunggu pertandingan besok. Berbeda dengan Persema yang kembali ke Malang, Arema tidak mau ambil risiko terkurasnya fisik pemain jika terlalu sering menempuh perjalanan Malang-Sidoarjo.
Pelatih Arema FC Miroslav Janu tinggal berharap Noh Alam Syah kembali bisa diturunkan setelah bermasalah dengan hamstring-nya. Di Lamongan, Miro hanya mengandalkan Yongki Ariwibowo sebagai target man dan kurang optimal.
"Saya akan lihat perkembangannya. Tim butuh Noh Alam Syah untuk memperkuat lini depan. Kalau belum bisa main, kita pakai lagi Yongki," ujarnya. Pemain tengah Ahmad Bustomi juga siap kembali diturunkan setelah menghangatkan bangku cadangan.
Bustomi dan Esteban Guillen menjadi pasangan ideal Arema di lapangan tengah. Tapi Miro harus melakukan rotasi dan memilih Juan Revi di laga kontra Persela. Juan Revi dipilih karena lebih defensive dan diplot untuk mengacaukan lini tengah lawan.[okz/lur]
Sumber: Arenaku.com