NEW YORK (Berita SuaraMedia) – Laporan intelijen Amerika mengungkapkan dengan penuh peringatan bahwa Garda Revolusi Iran dan sekutu Libanonnya, Hizbullah, memainkan peran penting dalam membantu pemberontak Irak di puncak Perang Teluk II tahun 2003-2006.
Menurut pemberitaan New York Times, pejabat militer Amerika yang berbasis di Baghdad mengeluarkan peringatan rahasia di bulan Desember 2006 bahwa seorang komandan pemberontakan Syiah berencana untuk menyandera tentara Amerika setelah menjalani pelatihan oleh para ahlinya di Timur Tengah.
Mereka mengklaim bahwa militan Irak, Azhar al Dulaimi, dilatih dalam seni hitam operasi paramiliter di dekat Qum, Iran.
Lima bulan kemudian, Dulaimi terlacak dan tewas dalam serangan Amerika di kota Sadr kubu Syiah, Baghdad, tapi tidak sebelum empat tentara Amerika diculik dari markas Irak di Karbala dan dieksekusi dalam sebuah operasi.
dikutip dari: http://www.suaramedia.com/berita-dunia/amerika/31159-garda-revolusi-iran-bantu-pemberontak-syiah-dalam-perang-teluk-.html